Tak Layak Lagi, Harus Direnovasi

Tak Layak Lagi, Harus Direnovasi

\"\"PABUARAN- Para pedagang Pasar Pabuaran meminta agar pasar itu segera direnovasi. Kondisi pasar memang tak layak dijadikan tempat jual beli. Bangunannya yang sudah tua membuat para pedagang merasa waswas saat menjalankan aktivitas mereka. Pasar ini memang memprihatinkan. Sejak terbakar tahun 2008, banyak kios yang tidak dipakai oleh pedagang lantaran rusak parah. Para pedagang yang kiosnya terbakar memilih pindah ke pinggir jalan serta bahu jalan. Kondisi demikian memperparah kondisi pasar, karena berimbas pada lingkungan sekitar, terutama arus lalu lintas kendaraan. Salah satu pedagang sembako, Abdul Fatah, mengatakan, kondisi pasar yang sudah tak layak pakai membuat dia kesulitan mencari rezeki. Jika dulu bisa mengumpulkan uang sekitar Rp800 ribu per hari, namun dengan kondisi seperti saat ini, dirinya hanya mendapat sekitar Rp200 ribu. “Nggak seperti dulu, pas kebakaran itu omzet dagangan saya menurun. Pembelinya juga nggak mau, kondisi pasarnya kaya gini,” ujar Fatah kepada Radar, kemarin. Selain menurunnya omzet, dia juga mengeluhkan keamanan pasar. Dikatakan, pintu kiosnya sudah rusak parah sehingga sulit untuk dikunci apabila pedagang ingin pulang. Terkadang ada saja yang mencuri barang dagangannya. Apabila musim hujan, air akan menggenangi kiosnya. Apalagi atap pasar sudah pada bocor, bahkan lokasi antar kios tidak terdapat genting ataupun atap lainnya. “Sekarang mau musim hujan, atap sudah bolong, malah itu nggak ada atap sama sekali. Jadi air hujan langsung masuk. Ini bisa merusak barang dagangan. Saya mint mah cepat direnovasi supaya kita dagang juga enak,” beber Fatah. Pedagang lainnya, Fatimah, mengungkapkan hal yang sama. Dia mengatakan saat ini para pedagang kebingungan karena omzet kian merosot. “Ya Mas, pasar kaya gini mah dagangan saya jadi turun. Dulunya saya bisa kumpulin uang Rp700 ribu, tapi sekarang mah cuma Rp200 ribu saja. Nggak tahu kalau pasar begini terus, saya harus gimana lagi. Saya minta mah untuk cepat diperbaiki,” ujar Fatimah. Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Pabuaran, Asep Barsyah, mengakui kondisi pasar tidak layak untuk aktivitas jual beli. “Setelah kebakaran, hampir tujuh puluh kios tidak digunakan lagi. Bahkan semua los, kecuali los utara, tidak digunakan lagi oleh pedagang. Pedagang berpindah berjualan di pinggir jalan, atau di badan jalan. Kondisi seprti ini pun sangat mengganggu lalu lintas di sekitar pasar. Jadi kami dukung segera direnovasi, asal tahapannya jelas. Disosialisasikan kepada para pedagang supaya nggak ada salah paham,” ujar Asep BArsyah didampingi anggota asosiasi pasar, Suhartono. Sementara Kuwu Pabuaran Kidul H Nurudin mengatakan tahun ini sisa kontrak para pedagang sudah habis. Kontrak sendiri dihitung sejak 1992. Sejauh ini pihaknya sudah melakukan studi banding terhadap salah satu pasar milik desa yang ada di Kabupaten Kuningan yang berhasil dibangun, lalu para pedagangnya sangat sejahtera. “Kita berencana merenovasi pasar, tentunya tahapan jelas dan akan disosialisasikan kepada para pedagang,” ujar Nurudin. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: